Well, inilah 5 hari integrasi yang
ditunggu-tunggu itu. Bertanggalkan 27-31 Juli 2012, OSKM ITB tahun ini pun
berlangsung sesuai rencana. Semua perangkat lapangan dan beberapa perangkat
nonlapangan yang bertugas pun turun.
Akulah salah satu Taplok,
Jaya Kirana, untuk OSKM tahun ini. Taplok itu biru, dan taplok itu bernama Jaya
Kirana untuk angkatan 2012. Biru berarti kedewasaan. Bagaikan air, ia mengalir
dengan tenangnya dan tahu ke mana harus mengalir. Ia tahu kapan harus bersikap
dewasa, dan ia pun tahu kapan waktunya bercanda. Ia adalah kesatuan perangkat
yang akan menjadi orang-orang terdekat bagi maba-mabanya. Itulah arti kebirumudaan
sang Taplok. Kami segenap Taplok sungguh mengagungkan nama Jaya Kirana yang
memang kami sepakati bersama itu.
***
Hari pertama OSKM ITB
2012…
Sebagai seorang cewek Cimahi yang jauh banget jarak rumahnya dari kampus, aku nekat memutuskan untuk nggak numpang di kosan orang lain. Aku memutuskan untuk PP Cimahi-Bandung selama OSKM ini. Dan konyolnya, aku pun telat di hari pertama. Disuruh kumpul jam 04.00 tepat di Sabuga, aku yang udah sahur dengan terburu-buru langsung naik motor ke kampus jam setengah empat subuh. Daannnn, jeng-jeng… Gila! Inilah first time aku naik motor jam segini dan ternyata DINGIN BANGEEETTTTT. Apalagi, ditambah akunya ngebut banget. Nyampe di kampus, mata perih banget. Oh ternyata, udara subuh tuh selain emang dingin banget, bikin mata perih juga kalo dipake naik motor.
Aku pun telat dateng ke Sabuga-nya dan aku pun kena marah dan kena tugas konsekuensi dari kakak-kakak Tadis (tata tertib disiplin). Haha konyol tapi jadi kenangan tersendiri juga. Selain itu, nggak ada lagi yang berkesan dari hari ini, soalnya hari ini belum ada interaksi langsung antara Taplok dengan maba-maba kelompoknya. Ya, boleh dibilang hari ini Taplok gabut banget, nggak kayak Keamanan (Agnibrata) dan Medik (Sandya Samana) yang harus selalu siap apapun yang terjadi. Yang berkesan dari hari ini, apa lagi ya? Paling waktu pas Taplok nunjukkin barisan ke-Jaya Kirana-annya dan mencontohkan salam ganesha yang benar-benar tegas dan lantang memecah kesunyian pagi hari. Bikin merinding yang denger deh! Selebihnya, Taplok terpaksa gabut karena para maba hari itu akan mengikuti gladi bersih sidang terbuka di dalam Sabuga dan mengikuti seminar-seminar setelahnya.
Oh iya, (numpang narsis bentar yaa, hehe...) inilah aku dengan t-shirt Jaya Kirana-ku...
Sebagai seorang cewek Cimahi yang jauh banget jarak rumahnya dari kampus, aku nekat memutuskan untuk nggak numpang di kosan orang lain. Aku memutuskan untuk PP Cimahi-Bandung selama OSKM ini. Dan konyolnya, aku pun telat di hari pertama. Disuruh kumpul jam 04.00 tepat di Sabuga, aku yang udah sahur dengan terburu-buru langsung naik motor ke kampus jam setengah empat subuh. Daannnn, jeng-jeng… Gila! Inilah first time aku naik motor jam segini dan ternyata DINGIN BANGEEETTTTT. Apalagi, ditambah akunya ngebut banget. Nyampe di kampus, mata perih banget. Oh ternyata, udara subuh tuh selain emang dingin banget, bikin mata perih juga kalo dipake naik motor.
Aku pun telat dateng ke Sabuga-nya dan aku pun kena marah dan kena tugas konsekuensi dari kakak-kakak Tadis (tata tertib disiplin). Haha konyol tapi jadi kenangan tersendiri juga. Selain itu, nggak ada lagi yang berkesan dari hari ini, soalnya hari ini belum ada interaksi langsung antara Taplok dengan maba-maba kelompoknya. Ya, boleh dibilang hari ini Taplok gabut banget, nggak kayak Keamanan (Agnibrata) dan Medik (Sandya Samana) yang harus selalu siap apapun yang terjadi. Yang berkesan dari hari ini, apa lagi ya? Paling waktu pas Taplok nunjukkin barisan ke-Jaya Kirana-annya dan mencontohkan salam ganesha yang benar-benar tegas dan lantang memecah kesunyian pagi hari. Bikin merinding yang denger deh! Selebihnya, Taplok terpaksa gabut karena para maba hari itu akan mengikuti gladi bersih sidang terbuka di dalam Sabuga dan mengikuti seminar-seminar setelahnya.
Oh iya, (numpang narsis bentar yaa, hehe...) inilah aku dengan t-shirt Jaya Kirana-ku...
***
Hari kedua OSKM ITB 2012…
Belajar dari
pengalaman mata pedih di hari kemarin, hari ini aku naik motor pake kacamata
item punya ibu aku. Jaket pun pake yang lebih tebal. Berhasil, perjalanan pun
menjadi nyaman. Hari ini harusnya aku dateng di kampus jam 03.30 tepat untuk
mengumpulkan tugas konsekuensi tadi Tadis. Tugasnya itu adalah membuat
notulensi eval tadi malam. Karena aku nggak ikut eval dan nggak ngerjain tugas,
aku pun cuek nggak ngumpulin tugas dan datengnya jam 04.00 aja. Untunglah hari
ini aku tepat waktu dan nggak kena Tadis.
Pagi ini Taplok semangat
banget, karena bakal interaksi pertama langsung dengan maba-maba kelompoknya.
Oh iya, aku adalah Taplok kelompok 68 bersama Caesar (KL’11) dan Nuzulia
(TK’11). Mengangkat panji-panji kuning tanda batalyon 3 tinggi-tinggi membelah
angkasa, kemudian berhasil mendapat maba-maba yang sibuk mencari kakak Taploknya,
adalah pengalaman unik yang unforgettable.
Setelah kumpul semua, kami pun saling berkenalan dan melakukan sedikit ice breaking dan ngobrol-ngobrol ringan
untuk memecah kekakuan dan untuk mendongkrak semangat pagi hari. Setelah itu, usai
baris per fakultas, para maba pun dimobilisasi ke dalam Sabuga untuk menjalani sidang
terbuka. Para Taplok pun memberi semangat sambil ber-panji wave ria untuk menghebohkan suasana. Asyik banget deh! Tapi
bete, setelah itu para Taplok gabut nungguin maba-mabanya selesai sidang. Tapi
demi maba, apa sih yang enggak? :3
Nah,
ini dia yang juga termasuk unforgettable
dari profesi ke-Taplok-an, “Siap tidur di
mana saja dan kapan saja…” Hehe, jadi kita tuh setiap kali nungguin maba
yang harus ikut sidang, sosialisasi, atau seminar tertentu, pasti langsung cari
tempat buat tiduran karena masih ngantuk akibat bangun terlalu pagi. Apalagi,
OSKM kan selama puasa Ramadhan juga. Kebayang kan, gimana capeknya? Cerita
tentang kegiatan tidur sembarangan ini menjadi begitu mengesankan. Tidur di
deket pintu masuk Sabuga, selasar-selasar pinggiran Sabuga, ruang terbuka di
lantai 2 Sabuga, di manapun itu kita bisa tidur sembarangan dan cuek banget, berjajar
kayak ikan asin dijemur, dan nggak peduli walaupun itu di atas ubin. Pokoknya, “Ada kesempatan = tidur!” Sebagian besar
sih ya gitu, pada tidur, hehe…
***
Hari ketiga OSKM ITB
2012…
Hari ini asyik
bangetttt J
Ini adalah hari Minggu, dan kegiatan OSKM diserahkan kepada kakak-kakak Taplok
yang bertempat di markas masing-masing kelompok. Kelompok 68 bermarkas di
Asrama Putra ITB Kidang Pananjung (Asrama KP). Hari ini kegiatannya adalah
ngasih materi, ngasih tugas, nemenin maba-maba ngerjain semua tugas, observasi
ke lingkungan sekitar, sharing, dan
kebanyakan main. Boleh dibilang, ini adalah hari di mana kelompok 68 menjadi
sangat akrab satu sama lain. Kita semua asyik banget ketawa-ketawa bareng di
setiap kesempatan. Bahkan, ngerjain tugas dan buka puasa bareng pun nggak lepas
dari canda dan tawa. Tapi mirisnya, kebanyakan bahan tertawaannya itu adalah
tingkah-polah salah satu maba aku yang memang… errrrr… bisa dibilang out of the box gitu deehhh… hehee…
Pokoknya
hari ini berkesan banget deh, dari pagi sampe Maghrib, walaupun capek tapi
seru!
***
Hari keempat OSKM ITB
2012…
Yang berkesan dari hari ini adalah waktu pas pagi-pagi di lapangan Saraga, barisan Taplok memperlihatkan yel-yel Taplok, lalu setelah itu maba-maba dikasih tantangan bikin formasi bertuliskan 'ITB' seangkatan. Daannnn, beginilah hasilnya! Keren banget nggak sihhhh...
Yang
mengecewakan dari hari ini, buat aku sebagai seorang Taplok Materi, adalah pada
saat pemberian materi tentang budaya kampus yang ternyata materinya itu disampaikan
oleh staff-nya Mamet (Materi dan
Metode). Kecewa sih, soalnya kayaknya dibandingin si Mametnya itu, aku lebih
bagus deh ngasih materinya (haha pede bangetttt…!), dan selain itu, lebih
kepada si materi budaya kampusnya itu yang emang materi favorit aku, yang pengen
aku sampein sendiri. Kalau emang mau disampein sama Mamet, terus buat apa ada
Taplok? Buat apa coba Taplok udah didiklat sebulan lebih lamanya? Errrr… Tapi yaaa,
ya udahlah yaa, haha…
***
Hari kelima OSKM ITB
2012…
Hari ini adalah hari
terakhir OSKM ITB 2012 yang secara seremonial ditutup dengan prosesi closing yang keren bangetttt!!!
Pagi harinya aku kena
sial gara-gara dapet panggilan Tadis, Satria Wibawa, akibat nggak ngumpulin
tugas konsekuensi yang waktu kesiangan di hari pertama OSKM. Alhasil,
subuh-subuh udah kena marah aja, dan t-shirt
Jaya Kirana pun ditahan sama kakak Tadis, dan aku harus ngerjain tugas
konsekuensi lainnya sebelum jam 7 pagi kalau bajunya mau dibalikin. Ya udah
deh, aku pun ngerjain tugas bareng-bareng sama anak-anak Taplok, Medik, dan
Keamanan lainnya yang juga senasib. Hahaa ternyata yang nggak ngerjain tugas
waktu itu banyak banget yaa… Fiuhh... capek juga sih nulis teklap hari ini yang
dijadiin tugas konsekuensi. Tapi nggak apa-apa deh, demi bajunya dibalikin dan
demi bisa turun lagi ke lapangan. Akhirnya, tugas konsekuensi pun berhasil
dikerjakan :3
Pagi-paginya, para
maba dimobilisasi untuk pengenalan fakultas masing-masing. Taplok lumayan gabut
sih, tapi masa-masa gabut itu selalu menyenangkan karena bisa main-main bareng
Taplok lainnya, bobo-bobo cantik, atau eval. Siang harinya, seperti biasa Taplok
ngasih materi, tugas, game, dan ice breaking. Dan semua itu sifatnya
bener-bener dibikin bukan untuk formalitas, tetapi lebih kepada sharing dan kekeluargaan. Maksudnya,
selain pendekatan personal yang
diberikan, sebagai Taplok Materi, aku selalu berusaha membuat setiap materi
menjadi sesuatu yang asyik buat diobrolin dan didiskusiin bareng-bareng. Dengan
cara itu, bukan cuma materi aja yang tersampaikan, tapi juga pesan moral dan
nilai-nilai kebaikan yang harus dipertanggungjawabkan secara dewasa atas nama
status kemahasiswaan pun jadi bermakna. That’s
the point! Taplok Materi sangat terharu di saat maba-mabanya ngerti sama
esensi dari setiap materi yang diberikan.
Setelah itu,
menjelang Ashar para maba asyik membahas semua materi yang telah diberikan
untuk bersiap-siap ketemu massa kampus pada sore harinya. Di sela-sela diskusi,
aku memperhatikan lucunya wajah mereka yang tegang banget gara-gara takut
ketemu massa kampus. Akhirnya, dengan rute yang berawal dari Saraga melalui
jalan yang tembus ke utara kampus, event
menegangkan itu pun dimulai. Semua maba kaget melihat warna-warni jaket unit
dan himpunan yang dipakai oleh massa kampus. Ditambah lagi, massa kampus yang
padat menghalangi jalan sambil berteriak-teriak membuat mereka semakin
ketakutan. Tulisan-tulisan seperti, “Selamat
datang putra-putri terberuntung bangsa…” ; “Kalian beruntung bisa sekolah, sementara jutaan rakyat di luar sana
kelaparan…” ; dll mewarnai suasana kampus di sana-sini, ditulis pakai
efek-efek darah di atas kain putih, mendukung suasana mobilisasi yang berakhir
di lapangan basket dan lapangan cinta untuk sama-sama dengerin orasi danlap.
Singkat cerita,
sekitar jam 5 sore prosesi acara closing
pun dimulai. Bertempatkan di Saraga, para Taplok bersiap-siap nyiapin
lentera-lentera yang bakal diterbangin di akhir acara, sementara para maba lagi
tegang banget di bawah tekanan dan backsound
yang menyeramkan saat barisan mereka dikelilingi oleh massa kampus dan
mereka pun ditanya segala macam. Setelah itu, ada orasi danlap, penutupan, nyanyi-nyayi,
dll, yang akhirnya dari belakang… jeng-jeng… lentera yang diterbangkan
kakak-kakak Taplok pun menguning di kebiruan lagit Maghrib, seolah menjadi kawanan
kunang-kunang yang menerangi hangatnya suasana malam itu. Para maba pun kagum
dibuatnya. Well, this is the
extraordinary amazing-closing with flying lantern…
Setelah closing, Taplok dan maba-mabanya buka
puasa bareng di lapangan SR. Well, inilah
lingkaran kebersamaan terakhir aku bareng maba-mabaku tercinta. Forum saling minta
maaf dan kesan-kesan terakhir pun meramaikan suasana.
***
OSKM ITB 2012
berakhir. Inilah cuplikan beberapa tweet
yang kutulis di akun Twitter-ku…
“Saat lo jadi taplok, lo adalah seorang pembicara. Lo bisa nurunin nilai-nilai kemahasiswaan dan kebangsaan sama maba-maba lo. Lebih dari itu, saat lo jadi taplok, lo bisa mengubah mindset dan membentuk karakter maba-maba lo, dan lo pun akan dihargai oleh mereka.”
“Parameter berhasil nggaknya taplok itu dilihat dari jumlah maba yang dateng dari hari ke hari, dan gue terharu karena mereka kehadirannya 100% terus :’) “
“Terharu pas ada maba yang bilang, ‘Kak, kok OSKM-nya udahan sih?’”
Yeah, diklat
terpusat, diklat divisi, sampai akhirnya resmi jadi Jaya Kirana dan turun
langsung jadi perangkat lapangan selama 5 hari OSKM ITB 2012 itu unforgettable banget!
Semuanya adalah
kenangan. Masa hibernasi pun dimulai. Bobo-bobo cantik pun dengan senang hati
dilaksanakan. Nggak ada lagi yang namanya naik motor jam setengah empat Subuh
dari Cimahi ke kampus.
No comments:
Post a Comment