Kepribadian manusia itu terbagi ke dalam empat golongan,
yaitu sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris. Keempat golongan tersebut
pada dasarnya ada di setiap diri manusia. Namun, di antara keempatnya, ada dua
sifat yang mendominasi kepribadian seseorang.
Berdasarkan dua artikel berkaitan sebelumnya (Mengenal
Kepribadianku Lebih Dekat Part I dan II), dapat disimpulkan bahwa akulah si
cewek melankolis-sanguinis (melankolis ditempatkan lebih dahulu artinya paling
mendominasi). Yeah, langsung pada inti artikel ini, aku ingin mengatakan pada
Kawan semuanya bahwa akulah si pribadi ‘topeng’.
Di paragraf pertama, kita tahu bahwa di antara empat
golongan, hanya dua yang mendominasi karatker seseorang. Nah, berarti kalau
dihitung pakai ilmu peluang di
Matematika, maka kemungkinan pasangan yang terjadi adalah sebanyak dua
belas pasangan (karena syaratnya tanpa pengulangan dan memperhatikan urutan
(bingung? Ya udah deh percaya aja, nggak usah sok-sok dipikirin, hehe…)).
Kata orang, pasangan karakter melankolis-sanguinis seperti
yang kupunya adalah jenis kepribadian ‘topeng’. Mengapa topeng? Ya, apabila Kau
teliti mengkaji dasar-dasar kemelankolisan dan kesanguinisan, kau pun tentu
akan mendapat poin penting bahwa sang melankolis dan sang sanguinis adalah
sesuatu yang amat sangat berbeda dan saling bertolak belakang satu sama lain.
Ya, di mana saat seharusnya sang melankolis bersifat A, maka sang sanguinis
bersifat negasi A. Kemudian, kata orang, dengan bertemunya sifat melankolis dan
sifat sanguinis pada diri seseorang, akan mengakibatkan seseorang itu menjadi
orang yang sangat unik dan cukup langka (apakah aku benar demikian, Kawan? :O ).
Aku bagaimana dan bagaimana aku, itu terserah yang menilai.
Aku sendiri pun bingung sebenarnya dengan diriku sendiri. Ah… terlalu rumit
untuk dipahami, apalagi dibahasakan ke dalam tulisan. Yang pasti, yang aku
rasakan dengan kemelankolis-sanguinisan yang kupunyai, aku memang memiliki
hidup yang kian dramatis, begitu sinetron, amat terasa pahit-manisnya, dan
gejolaknya kian timbul-redup naik-turun mengikuti pasang-surut permainan hidup…
Sekian, aku pun bingung, jadi tolong pahami dan sayangi sajalah aku…
No comments:
Post a Comment