Rata-rata,
cewek ingin menikah pada usia muda, sedangkan cowok biasanya sebaliknya.
Tetapi, banyak juga kenyataan yang malah berbalik. Misalnya, cewek dengan
panggilan jiwa untuk berkarier, biasanya menomorduakan relationship. Sebaliknya, ada juga cowok yang menginginkan menikah
di usia muda, entah dia sudah mapan ataupun memilih tetap menikah walau masih
merintis. Yang pasti, umur berapapun itu, sebenarnya tidak masalah. Atau
mungkin, perbedaan usia dengan pasangannya itu sendiri, itu pun tidak masalah.
Masalahnya itu adalah pada pertanyaan, “Cinta
atau tidak?” dan “Siap atau tidak?”
yang seandainya jawaban untuk keduanya ‘ya’, maka tunggu apa lagi?
***
“Bila ada ibadah yang paling menyenangkan di dunia ini, maka ibadah tersebut adalah menikah… Bila ada ibadah yang dilaksanakan setiap waktu yang pahalanya mengalir tiada putus, maka ibadah tersebut adalah menikah…”
Seorang sahabat cowok
pernah berkata padaku, “Eh emang beneran
si blablabla nggak mau nikah? Yakali, orang yang nggak menikah itu hidupnya
nggak akan bahagia!” Aku pun pernah membaca suatu hadist (maaf sebelumnya,
sahih atau dhoif-nya hadist ini aku tidak tahu secara pasti, namun secara makna
isi hadist ini memang bagus), “Sehina-hinanya
mayat seseorang adalah mereka yang tidak menikah…” kurang-lebih seperti itulah
isi hadistnya.
Kawan-kawan yang
Muslim tentu tahu 3 jenis amal yang tidak akan terputus, kan? Amalan yang
pahalanya tidak pernah putus, bahkan setelah seseorang meninggal, ada 3 macam,
yaitu 1. Amal (sedekah) jariyah; 2. Ilmu (agama) yang bermanfaat; dan 3. Anak
sholeh yang mendoakan orang tuanya (doa anak sholeh). Nah, untuk mendapatkan
yang ke-3 itu tentu saja hanya dengan menikah, bukan?
Intinya, menyegerakan
menikah itu adalah sesuatu yang baik, entah itu bagi perempuan maupun
laki-laki. Kita tidak tahu jatah umur kita tinggal berapa tahun lagi. Dan
seandainya menunda-nunda menikah padahal sudah mampu dan keburu dipanggil Yang
Mahakuasa, nah lho, rugi dong?
No comments:
Post a Comment