Tuesday 27 November 2012

Ngomongin Tipe Cowok Sekali-kali Boleh Lah Yaa…


Perkenalkan, aku adalah seorang wanita dewasa. Ya, hatiku sudah mantap mengakui hal itu. Aku sudah dewasa. Aku tahu betul apa yang aku mau, dan untuk pernikahan yang menjadi impian setiap wanita di dunia ini, aku pun tahu betul kriteria calon pangeran seperti apa yang kuinginkan. Ehem, beginilah kira-kira:
  1. Buat aku, karena aku adalah seorang Muslimah, yang pertama dan yang terpenting adalah seiman dan sholeh. Aku sangat tahu apa yang kumau. Aku mendambakan seorang imam yang imannya kuat, yang dapat menuntun, membimbing, dan membawaku pada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Karena kalau iman saja nggak kuat, aku nggak yakin ke sananya kita bakal bahagia. Tapi, iman yang kuat itu bukan berarti freak. Aku malah nggak suka banget sama orang yang terlalu fanatik (serem bangeettt…). Cowok yang keren itu buat aku adalah cowok yang rajin dan nggak pernah meninggalkan sholat wajib, yang suka mengutamakan sholat di mesjid, yang suka jadi imam sholat, yang rajin baca Al-Quran, dan yang gemar bersedekah.
  2. Hi, I’m a fairytale dweller! Yap! Akulah wanita yang mendambakan seorang pangeran yang selalu memperlakukanku layaknya seorang puteri raja. Maksudnya, pangeran yang mencintai dan menyayangiku apa adanya, sangat menghargai perempuan, yang baik hatinya, yang lemah lembut terhadap wanita, yang selalu perhatian, yang setia, yang penuh inisiatif, yang penuh kejutan, yang romantis, dan intinya selalu dapat membawa suasana menjadi menyenangkan dan dapat membahagiakanku sekalipun bahtera rumah tangga kami sedang dalam keadaan yang sulit. Karena aku percaya dengan sabda Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baiknya laki-laki adalah mereka yang paling baik perlakuannya terhadap perempuan. Aku hanya ingin selalu dibahagiakan dan selalu menjadi wanita paling beruntung di saat aku ada di sampingnya, sekalipun keadaan sedang sulit, dan sekalipun hidup memang tidak seperti cerita dongeng.
  3. Mengenai sifat dasar, bagiku semua itu memang sudah rancangan Yang Kuasa. Makanya kenapa aku nggak begitu mempermasalahkan. Justru perbedaan itu harusnya bisa saling melengkapi. Kalau buat aku sih, cowok itu yang penting rendah hati, murah senyum, dan humoris, karena tentunya selalu bisa membawa suasana. Aku nggak suka banget cowok yang cuek dan membuat suasana jadi membosankan.
  4. Aku hanya mencintai cowok yang cowok banget! Aku sangat mengagumi cowok yang macho, pemberani, tangguh, dan nggak manja. Aku suka banget cowok sporty yang sehat dan kuat. Aku hobi banget olahraga, makanya aku suka sama cowok yang juga hobi berolahraga. Kan asyik tuh tiap weekend bisa olahraga bareng, terus lebih romantis lagi kalau punya kolam renang sendiri dan sering renang bareng, heheee… Aku akan lebih kagum lagi sama cowok yang juga jago bela diri, soalnya bisa melindungi perempuan. Asyikkkk deh pasti aman ke mana-mana punya bodyguard pribadi :p
  5. Aku menginginkan calon pangeran yang tangguh – yang benar-benar tangguh – karena tidak cukup jika hanya tangguh biasa. Aku mungkin juga menginginkan seorang yang mapan, berharta, hebat, dsb. Aku di sini bukan materialistis, tetapi realistis! Kutegaskan bahwa tidak ada satu pun wanita di dunia ini yang ingin hidup sengsara. Memangnya nanti mau makan apa? Makan cinta? Sungguh konyol! Nah, kemapanan itu penting, tapi yang ingin kutegaskan di sini adalah lebih kepada ketangguhan. Bagiku, segala kemapanan, harta, dan kehebatan seorang pria itu tidak akan ada apa-apanya apabila ia tidak tangguh!!! Karena apabila ia tidak tangguh, ia akan manja dan merengek di saat Tuhan mengambil semua kemapanan dan kebahagiaan itu. Dan hanya pria tangguh lah yang dapat tetap berpikir dengan kepala dingin, bijaksana, dan dapat menghangatkan suasana di saat badai datang menerpa bahtera rumah tangga kami nantinya. Sebagai pria sejati dia tidak akan manja, berlari, mengeluh, dan menyerah, tetapi dia akan tampil ke depan, berada di barisan paling depan memimpin anak-anak dan isterinya melawan arus ganas yang menghadang.
  6. Aku sangat menyukai pria yang cerdas, mandiri, pintar, terpelajar, dan luas pandangannya. Ya, aku mendambakan pangeran yang satu visi denganku, untuk sama-sama membangun rumah tangga yang ideal dan menjadi sepasang orang tua yang berhasil. Aku suka laki-laki yang pintar, cerdas, tidak pemalas, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Untuk hal kepandaian ini, bagiku yang terpenting adalah kepandaiannya secara emosional dalam menghadapi orang-orang dan keadaan. Aku tidak mau punya pangeran yang ansos, yang terkucil dari dunia sekitarnya, yang jarang bersilaturahmi dengan sesamanya, dsb. Aku ingin pangeran yang dapat menempatkan dirinya di manapun ia berada, yang pandai dan tahu caranya menghadapi dan bergaul dengan orang-orang yang begitu bervariasi sifatnya, latar belakang lingkungan dan pendidikannya, budayanya, dsb. Begitulah makna kepintaran seorang pangeran idaman yang bukan cuma memiliki latar pendidikan yang baik, tetapi juga tahu etika berkomunikasi dengan orang-orang yang lebih di bawah dan lebih di atasnya.
  7. Cowok yang keren itu juga harus banget bisa mengerjakan pekerjaan ‘bapak-bapak beneran’. Misalnya nih, ngebenerin barang elektronik yang rusak, benerin listrik di rumah, benerin genteng bocor, benerin gas, benerin mesin-mesin gitu, dll deh… kayak bapak aku banget tuh, haha. Masak bapak aku aja bisa, tapi suami aku nggak bisa :p Terus harus berani juga ngebunuh binatang-binatang rumah tangga kayak kecoak misalnya, soalnya aku takut, hehe. Kebayang kan kalau seorang suami nggak bisa kayak gitu, repot nantinya.
  8. Aku seneng banget sama cowok yang bisa main gitar! Titik! Pokoknya keren banget lah cowok bergitar tuh. Romantis! Nah kan, tiba-tiba muncul quote, “Laki-laki yang memberi kejutan dengan menyanyikan lagu romantis di depan wanitanya adalah salah satu kenyataan hidup paling romatis…” Hehe. Terus kan asyik tuh, aku bisa nyanyi bareng sama dia, duet romantis bareng, dll. Aku kan suka nyanyi, hehe…
  9. Buat aku, kalau masalah fisik, keturunan, dll aku nggak begitu masalah. Ganteng itu aku anggap bonus. Memang sih, kalau ganteng enak setiap kali memandangnya. Dan normal aja, setiap kali melihat cowok ganteng sebagai cewek aku seneng lihatnya, tapi bukan berarti suka. Tapi buat apa ganteng kalau nggak setia dan suatu saat ninggalin aku? Naudzubillahimindzalik… Fisik itu relatif, entah orang bilang dia ganteng atau enggak, yang penting aku suka sama dia. Fisik itu yang penting sehat walafiat kan? Tapi tetep, mana mau aku sama cowok yang jorok. Seenggaknya, penampilan itu tetap harus diperhatikan. Kalau enggak, siapapun akan ilfeel melihat kita. Dan aku juga nggak terlalu mementingkan keturunannya, maksudnya lebih kepada bagaimana keadaan keluarga dia. Berasal dari keluarga yang kaya atau miskin sekalipun, semua itu adalah milik orang tuanya. Berasal dari keluarga yang taat beribadah banget sampai yang cuek beribadah sekalipun, itu juga keluarganya, yang penting dianya sholeh dan taat beribadah tapi nggak keterlaluan sampai jadi freak gitu. Toh pada akhirnya kalau aku dan pangeranku membangun rumah tangga, keluargaku dan keluarga pangeranku nggak akan mencampuri urusan rumah tangga kami. Pernikahan itu awal dari segalanya, terserah kami ke mana dan bagaimana bahtera itu akan di bawa.

No comments:

Post a Comment